Tanda tidaklah terbentuk secara alamiah, tidak ada hubungan alamiah antara tanda sebagai medium dan konsep yang direpresentasikan, hubungan di dalam tanda terbentuk berdasarkan konvensi. Maka sesungguhnya medium acuan konkrit (sign) terbuka sebagai medium bagi berbagai macam konsep dan maksud.
Roland Barthes mengembangkan dua tingkat pertandaan (staggered system), yang memungkinkan dihasilkan makna yang bertingkat-tingkat, yaitu denotasi (denotation) dan konotasi (conotation). Denotasi adalah tingkat pertandaan dimana medium acuan konkrit dari suatu konsep, yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan dimana medium acuan konkrit dari suatu konsep menghasilkan makna eksplisit dan terbuka untuk berbagai kemungkinan. Makna denotasi (denotative meaning) adalah makna pada apa yang nampak secara langsung alamiah, dalam hal ini medium acuan konkrit dalam tingkat denotasi memiliki tingkat konvensi transindividual yang tinggi. Sedangkan makna konotasi (connotative meaning) merupakan makna yang implisit, makna-makna lapis kedua. Roland Barthes kemudian tingkat yang lebih dalam dan lebih bersifat konvensional dianggap alami, yaitu mitos. Sesungguhnya mitos merupakan nilai-nilai konotatif yang dianggap alami, sehingga nampak sebagai denotatif yang eksplisit dan langsung. Dalam hal mitos ini, medium acuan konkrit suatu konsep sebelumnya adalah suatu tanda bermakna yang memiliki konsepnya sendiri, namun dianggap sebagai medium acuan konkrit yang alamiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar